Postingan

MENJAGA ASA "TAMBAK TRADISIONAL" DI TENGAH GEMPURAN TEKNOLOGI

Gambar
  Tambak tradisional di kabupaten Barru, SulSel.  Tambak tradisional biasa dikenal sebagai tambak yg dikelola secara tradisional. Hanya bermodalkan air pasang untuk mengisi tambak, tanpa adanya sterilisasi, obat-obatan dan segala macamnya.   Padat tebarnyapun terbilang sangat rendah, hanya 5-10 ekor/M².Jika dibandingkan dengan tambak intensif yg dapat menebar mulai dari 100-1000 ekor/ m², angka tersebut sangat jauh berbeda.  Belum lagi tantangan perubahan iklim yang ekstrem, kadang membuat usaha para petambak ini tersungkur. Jumlah penyakit udang vanamei jg sudah sangat beragam jenisnya, membuat usaha ini semakin sulit.      Tambak tradisional di kabupaten Barru, SulSel.   Tapi usaha ini tetap mampu menjaga eksistensinya di tengah berbagai permasalahan tersebut. Minimnya modal yang di pakai dengan hargs udang yg lumayan tinggi membuat minat para petani tidak pernah surut.    Tidak sedikit petani tambak yang mampu membuat SOP budidayanya sendiri yang mereka kumpu

BANTUAN BIBIT IKAN, UPAYA MENJAGA STABILITAS SEKTOR BUDIDAYA PERIKANAN

Gambar
   Ikan merupakan salah satu makanan dan sumber protein yang banyak di gemari masyarakat di Indonesia. Kebutuhan akan ikan di masyarakat bisa di bilang cukup tinggi. Selain memiliki kandungan protein tinggi, harga ikanpun cukup terjangkau.    Merosotnya ekonomi akibat pandemi yang terjadi seperti sekarang ini tidak bisa dihindari lagi. Terbatasnya aktifitas masyarakat dalam bekerja membuat sektor ekonomi bergerak sangat lambat.    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya mengembangkan potensi sumber daya manusia penyuluh nasional antara lain dalam rangka menumbuhkan beragam usaha baru sektor kelautan dan perikanan sebagai solusi ekonomi masyarakat di tengah-tengah kondisi pandemi.    "Kami berharap kompetensi penyuluh makin meningkat sehingga dapat membimbing kelompok binaannya menjadi semakin berkembang. Semoga juga tumbuh usaha-usaha baru di sektor kelautan dan perikanan, terutama di tengah pandemi COVID-19 ini," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Wi

AHPND, momok baru industri udang vanamei

Gambar
   Acute Hepatopancreatic Necrosis disease atau biasa di singkat AHPND sudah mewabah di beberapa negara industri udang Vanamei . Penyakit ini sudah merugikan industri udang di Tiongkok, Thailand, Malaysia, Meksiko, dan Vietnam dalam tiga tahun terakhir.   Penyakit jenis ini terbilang baru di temukan beberapa tahun belakangan ini, namun memiliki dampak yang sangat besar terhadap industri udang Vanamei. Kolam budidaya yang terjangkit penyakit ini biasanya langsung mengalami kematian massal dan berlangsung setiap hari.    Tanda-tanda klinis   udang yang mengalami penyakit AHPND menunjukkan kosongnya saluran pencernaan dan hepatopankreas berwarna pucat dan mengecil, kulit menjadi lunak, dan bintik hitam pada hepatopankreas. Kematian dapat terjadi pada hari ke-10 setelah tebar dan udang yang lemas tenggelam didasar kolam. Penanganan   Melakukan sampling lengkap secara rutin untuk memeriksa kesehatan udang dan terbebas dari Vibrio, udang yang lemas dan berubah perilakunya dapat m